Pada Selasa, 30 Januari 2024, Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) mengadakan seminar Literasi Digital dengan tema “Menggalang Literasi: Mewujudkan Pemilu yang Jujur dan Terpercaya”. Para peserta seminar membahas pentingnya pemahaman literasi digital sebagai modal terwujudnya pemilu yang demokratis. Mereka percaya bahwa dengan pemahaman literasi digital, masyarakat dapat berpikir kritis dan memfilter informasi yang tidak benar di media sosial.
Praktisi Literasi Digital Kabupaten Kediri, Sulis Setianingsih, mengatakan bahwa kurangnya pemahaman literasi digital dapat merugikan proses pemilu karena pemilih mungkin memilih berdasarkan informasi yang tidak tepat atau terpengaruh dari propaganda digital. Dia juga menekankan pentingnya pengetahuan teknologi di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat. Menurutnya, pemahaman literasi digital dapat menjadi ujung tombak mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan terpercaya karena pemilih dapat menganalisis informasi politik dengan kritis.
Praktisi Etika Digital Ari Wahyudi juga menambahkan bahwa literasi digital sangat penting dalam proses pemilu, tidak hanya bagi individu tetapi juga untuk integritas keseluruhan sistem demokrasi. Masyarakat dihimbau untuk tidak hanya memilih tetapi juga memahami isu-isu politik terhadap calon kandidat dan memiliki sikap kritis.
Dengan demikian, literasi digital dianggap sebagai bekal masyarakat menjelang Pemilu agar terhindar dari informasi hoaks dan dapat berkontribusi dalam memahami konsep demokrasi serta memilih dan memilah informasi terpercaya.