Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, bertekad untuk menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap rendah, yaitu di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, menyampaikan komitmen tersebut dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa dalam asumsi makro RAPBN 2025, pemerintah dan DPR telah sepakat untuk menjaga defisit APBN antara 2,29 hingga 2,82 persen terhadap PDB. Hal ini juga menepis spekulasi mengenai peningkatan rasio utang hingga 50 persen terhadap PDB.
Thomas Djiwandono, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, menegaskan bahwa pemerintahan tersebut tidak akan meningkatkan rasio utang hingga mencapai 50 persen terhadap PDB. Mereka tetap berkomitmen untuk mencapai target-target yang telah direncanakan oleh pemerintah dan disepakati oleh DPR dalam RAPBN 2025.