Pakar komunikasi politik, Benny Susetyo, menyoroti peran dan integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait batalnya pemanggilan Kaesang terkait penggunaan jet pribadi ke AS. Menurut Benny, kontroversi ini tidak hanya memicu sorotan tajam dari masyarakat, tetapi juga mengungkap ketegangan mendasar terkait kredibilitas dan keseriusan KPK dalam menjalankan fungsinya.
Benny menilai pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang menunggu ‘itikad baik’ Kaesang untuk hadir dan memberikan keterangan mencerminkan sikap ambigu dan rentan ditafsirkan sebagai ketidakseriusan. Dia menyatakan bahwa hal ini menunjukkan kegagalan KPK dalam mempertahankan jati diri sebagai lembaga yang tegas dan tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum.
Menurut Benny, ketika KPK lebih memilih untuk menunggu penjelasan pribadi dari Kaesang daripada menjalankan mekanisme hukum dengan tegas, hal tersebut tidak hanya melemahkan kredibilitas lembaga, tetapi juga mencerminkan adanya defisit integritas dalam penerapan etika publik.
Benny mengingatkan bahwa KPK sebagai lembaga antikorupsi memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keadilan di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kredibilitas KPK sering dipertanyakan oleh publik. Benny menambahkan bahwa publik, termasuk melalui media sosial, kerap mempertanyakan apakah KPK masih mampu bertindak dengan adil dan tanpa pandang bulu.