Pada Minggu, 22 September 2024 pukul 08:00 WIB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang meminta agar masyarakat tidak menyalakan api di sekitar titik semburan atau gelembung air berwarna hitam di Sungai Citarum segmen Batujaya-Pakisjaya. Menurut Kepala DLHK Karawang, Iwan Ridwan, fenomena alam ini terjadi karena tekanan gas bumi yang menyebabkan semburan air berwarna hitam pekat di Sungai Citarum tersebut.
Iwan menjelaskan bahwa hasil verifikasi lapangan telah dilakukan ke Desa Segaran Kecamatan Batujaya dan Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya oleh Kabid Penaatan dan Pengendalian Lingkungan (PPL) DLHK Karawang, Melly. Meskipun fenomena ini sempat viral di media sosial, DLHK Karawang memastikan bahwa itu bukanlah akibat dari pencemaran limbah karena tidak ada pabrik atau industri di sekitar lokasi kejadian.
DLHK Karawang telah menyampaikan permintaan kepada pihak kecamatan agar masyarakat tidak menyalakan api di sekitar titik semburan air hitam tersebut. Selain itu, DLHK Karawang juga akan mengirim surat ke Badan Geologi Kementerian ESDM dan Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG untuk menyelidiki penyebab pasti dari fenomena semburan air berwarna hitam di Sungai Citarum segmen Batujaya-Pakisjaya. Semua langkah ini diambil untuk mengamankan masyarakat dan lingkungan sekitar dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh fenomena alam tersebut.