Pada tanggal 29 September 2024 pukul 11:00 WIB, keluarga Sri Erni Juniarti, seorang pekerja migran asal Kampung Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menduga bahwa Sri meninggal dunia di Suriah akibat penganiayaan fisik oleh majikannya, bukan karena kecelakaan kerja.
Menurut keponakan korban, Bambang Permadi, Sri sempat menelepon dan mengaku telah disiksa oleh majikannya sebelum meninggal. Pada malam tanggal 14 September, Sri menceritakan bahwa ia telah dipukuli dengan menggunakan panci oleh majikannya karena kesalahan kecil. Meskipun mengalami luka kepala yang parah, Sri tidak dibawa untuk berobat dan dipaksa untuk tetap bekerja.
Dugaan tersebut semakin diperkuat karena Sri tidak pernah menceritakan kekerasan yang dialaminya kepada keluarga karena khawatir membuat mereka khawatir. Informasi mengenai kematian Sri diterima oleh keluarganya melalui petugas KBRI Damaskus, yang menyebutkan bahwa Sri meninggal akibat kecelakaan kerja setelah terjatuh dari tangga dan mengalami luka parah di kepala.
Bambang menyatakan bahwa keluarga menduga Sri meninggal akibat penganiayaan fisik, bukan kecelakaan kerja seperti yang diberitakan. Informasi mengenai hal ini diperoleh melalui laporan dari KBRI Damaskus.
