Pemkot Surabaya melakukan penyiraman sebagai langkah untuk mengurangi debu yang mengganggu pengguna jalan dan masyarakat sekitar akibat proyek pengaspalan. Penyiraman dilakukan secara kolaboratif oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), serta pihak kontraktor. Kepala DSDABM, Syamsul Hariadi, menyatakan bahwa penyiraman dilakukan untuk meminimalisir efek debu dengan frekuensi yang dapat disesuaikan berdasarkan kondisi cuaca.
Dedik Irianto, Kepala DLH Surabaya, juga menegaskan bahwa penyiraman dilakukan secara intensif dan kolaboratif antar-OPD untuk mengatasi debu yang diakibatkan oleh proyek pengaspalan. Proses penyiraman dilakukan setiap empat jam sekali, terutama di siang hari, untuk mengurangi dampak debu pada ruas jalan yang sedang dikerjakan.
Selain itu, pihak terkait telah berkoordinasi untuk meningkatkan frekuensi penyiraman dalam menghadapi kondisi cuaca panas yang terjadi belakangan ini. Tujuannya adalah agar penyiraman dapat dilakukan dengan lebih intensif dan tidak mengganggu pengguna jalan maupun masyarakat sekitar.
Dengan langkah ini, diharapkan pengguna jalan dan masyarakat sekitar dapat terhindar dari gangguan debu akibat proyek pengaspalan yang sedang berlangsung.