Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai sejak Senin (6/1/2025) masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak siswa yang mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap menu yang disajikan, termasuk keluhan bahwa tidak ada susu dan makanan terasa hambar. Video-video terkait masalah ini pun menjadi viral di media sosial, menunjukkan reaksi langsung dari anak-anak yang mencicipi makanan tersebut.
Seorang pakar kebijakan publik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Ihyani Malik, juga memberikan tanggapannya terhadap program MBG ini. Ia mengapresiasi program tersebut namun menekankan perlunya evaluasi dan penyesuaian agar implementasinya bisa lebih optimal di seluruh daerah. Ihyani juga menyoroti tantangan infrastruktur dan anggaran yang dihadapi dalam pelaksanaan program MBG, terutama di daerah-daerah terpencil yang belum memiliki infrastruktur yang memadai.
Dengan begitu, perlu adanya upaya untuk memastikan distribusi bahan makanan yang merata dan memperbaiki infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis ini. Semua masukan dan kritik konstruktif seperti ini sangat penting untuk terus meningkatkan program kesehatan masyarakat secara keseluruhan.