Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) dan Koalisi Rakyat Tangkap Koruptor (KORTAK) telah menggelar aksi damai di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di Jakarta pada Senin (3/2/2025). Massa aksi tersebut terdiri dari berbagai organisasi aktivis nasional yang bersatu untuk menyerukan tindakan KPK terkait dugaan skandal korupsi yang melibatkan Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa. Mereka menuntut KPK agar segera menyelidiki dan melakukan audit menyeluruh terhadap dugaan korupsi yang merugikan negara.
Aksi tersebut menjadi wadah untuk menyuarakan keprihatinan atas maraknya kasus korupsi di Indonesia. Massa aksi menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk KPK membiarkan kasus korupsi terjadi tanpa tindakan. Mereka mendesak transparansi hukum yang adil dan tanpa pilih kasih, tanpa memandang status sosial atau jabatan.
Ketua Umum KAMAKSI, Joko Priyoski, mengungkapkan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendorong KPK agar bertindak tegas terhadap kasus korupsi Bupati Melawi. Sementara itu, Sekretaris Jenderal KEA’98, R. Agung Gunawan, menjelaskan bahwa dugaan skandal korupsi yang melibatkan Bupati Melawi merupakan kasus yang serius, dengan dugaan kasus korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan kejanggalan sumber kekayaan yang patut diselidiki.
Presidium aktivis nasional yang tergabung dalam KAMAKSI dan KORTAK bersiap untuk terus menyuarakan keadilan dan menuntut KPK dan Kejagung untuk menanggapi laporan masyarakat terkait dugaan korupsi Bupati Melawi. Mereka menegaskan pentingnya mengungkap skandal korupsi yang merugikan negara. Dengan nilai kerugian yang fantastis, dana tersebut seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk memperkaya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Maka, suara rakyat harus terus didengar agar keadilan dapat ditegakkan.