Culture shock adalah fenomena umum yang dialami oleh orang yang pindah ke lingkungan baru dengan budaya yang berbeda. Ketika mengalami culture shock, seseorang bisa merasa sulit beradaptasi, terasing, atau bahkan stres. Perasaan ini muncul karena perbedaan kebiasaan, norma sosial, dan nilai-nilai antara budaya baru dan sebelumnya. Hal ini juga bisa terjadi ketika seseorang berganti pekerjaan atau industri kerja. Istilah culture shock pertama kali diperkenalkan oleh antropolog Oberg.
Untuk mengatasi culture shock, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, penting untuk mempelajari budaya baru sebelumnya. Ini dapat membantu mengurangi risiko kesalahpahaman dan membuat Anda lebih siap menghadapi perbedaan. Kedua, bersikap terbuka dan menerima perbedaan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ketiga, membangun hubungan dengan penduduk lokal serta sesama pendatang dapat membantu memahami budaya baru dengan lebih baik.
Selain itu, sangat penting untuk mempelajari bahasa setempat agar lebih mudah berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan stres juga perlu diperhatikan, karena culture shock dapat memicu stres yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Dan yang tak kalah penting, bersabarlah dengan diri sendiri dan beri waktu untuk beradaptasi secara bertahap. Dengan langkah-langkah tersebut, Anda dapat mengatasi culture shock dengan lebih baik dan merasa nyaman di lingkungan baru.