PortalMetroTV.live adalah situs berita yang menyajikan berita terbaru dan analisis mendalam seputar politik, kegiatan partai, serta isu-isu terkait

Keutamaan Menunggu Haid Sebelum atau Sesudah Maghrib dalam Sahnya Puasa

Dalam Islam, seorang perempuan yang mengalami haid tidak diwajibkan untuk berpuasa dan harus menggantinya di lain waktu. Namun, jika darah haid baru terlihat setelah berbuka, dan perempuan tersebut tidak yakin apakah darah tersebut keluar sebelum atau setelah waktu Maghrib, situasi seperti ini bisa menimbulkan kebingungan. Terutama dalam menentukan keabsahan puasa yang telah dijalankan sepanjang hari. Dalam hal ini, prinsip fiqih dalam menentukan waktu kejadian memainkan peran penting. Dalam kaidah fiqih, ada prinsip yang menyatakan bahwa suatu kejadian harus dikaitkan dengan waktu yang paling dekat jika tidak ada bukti yang jelas mengenai kapan tepatnya kejadian itu terjadi. Artinya, ketika seseorang ragu kapan sesuatu terjadi apakah lebih awal atau lebih belakangan maka waktu yang dianggap adalah waktu terdekat yang lebih bisa dipastikan.

Contohnya, jika seseorang menemukan bekas mani di pakaiannya tetapi tidak ingat kapan mengalami mimpi basah, maka ia harus menganggap kejadian itu terjadi pada tidur terakhirnya. Dengan prinsip yang sama, jika seorang perempuan melihat darah haid setelah berbuka puasa tetapi tidak yakin apakah darah itu keluar sebelum atau setelah Maghrib, maka waktu yang dianggap adalah yang paling dekat, yaitu setelah Maghrib. Jika ini yang terjadi, maka puasanya tetap sah karena ia dianggap masih suci hingga waktu berbuka tiba. Pendapat ulama juga memberikan pandangan terkait keraguan dalam waktu haid. Dalam hal ini, berdasarkan prinsip fiqih dan pandangan ulama, jika seorang perempuan melihat darah setelah berbuka tetapi ragu kapan tepatnya darah itu mulai keluar, maka ia boleh berpegang pada hukum asal, yaitu menganggap dirinya masih suci hingga terbukti sebaliknya. Puasanya tetap sah dan tidak perlu diqadha, kecuali jika ia yakin bahwa darah tersebut sudah keluar sebelum matahari terbenam.

Source link