Pneumonia merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena berpotensi menyerang anak-anak, terutama balita. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyebabkan peradangan di paru-paru. Anak-anak rentan terhadap pneumonia karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Namun, risiko pneumonia pada anak bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun efektif. Sebagai orang tua, penting untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan anak dan melindungi mereka dari infeksi berbahaya.
Salah satu cara pencegahan pneumonia pada anak adalah dengan memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak, karena ASI mengandung antibodi alami yang melindungi anak dari infeksi, termasuk pneumonia. Setelah 6 bulan, anak perlu diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, imunisasi juga sangat penting dalam mencegah pneumonia pada anak. Beberapa vaksin seperti PCV, Hib, campak, dan DPT direkomendasikan untuk melindungi anak dari pneumonia.
Selain itu, menjaga kebersihan juga merupakan langkah penting dalam mencegah pneumonia. Mengajarkan anak untuk mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir dapat membantu mencegah penyebaran infeksi. Selain itu, mengurangi paparan polusi udara di rumah juga dapat mengurangi risiko pneumonia pada anak. Hindari merokok di dalam rumah, pastikan ventilasi udara yang baik, dan kurangi penggunaan bahan kimia yang dapat meningkatkan polusi udara di dalam rumah.
Dengan memberikan perhatian dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang konsisten, risiko pneumonia pada anak dapat ditekan secara signifikan. Pencegahan dengan memberikan ASI eksklusif, imunisasi lengkap, menjaga kebersihan, dan mengurangi paparan polusi di rumah akan membantu anak tumbuh sehat dan terlindungi dari penyakit pernapasan yang berbahaya. Oleh karena itu, prioritas utama dalam merawat anak adalah melindungi mereka dari pneumonia dan penyakit lainnya yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka.