Pada hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali menjalankan tradisi untuk menghentikan semua aktivitas, dengan lampu-lampu yang padam, jalanan yang sepi, dan toko-toko yang tutup selama 24 jam di seluruh Bali. Namun, Desa Tenganan Pegringsingan mempunyai cara tersendiri dalam merayakan Nyepi. Mereka melaksanakan Nyepi selama 15 hari pada ‘sasih kasa’ atau bulan pertama dalam penanggalan adat mereka. Meskipun merayakan Nyepi pada waktu yang berbeda, namun makna dari perayaan tersebut tetap sama. Di Desa Tenganan, terdapat tiga pantangan dalam perayaan Nyepi, di antaranya melarang untuk menggali tanah, berdarah-darah, serta memukul logam atau menumbuk padi. Masyarakat Desa Tenganan mempunyai keyakinan dan ritual yang unik, dengan memuja Dewa Indra sebagai fokus utama mereka, yang memengaruhi proses pemurnian dan pemahaman mereka terhadap ritual. Meskipun berbeda dengan kebanyakan umat Hindu Bali, masyarakat Tenganan mempertahankan tradisi dan kepercayaan unik yang membuat perayaan Nyepi mereka berbeda dan khas.
Unik! Desa Tenganan Pegringsingan Rayakan Nyepi di Bali

Read Also
Recommendation for You

Pemerintah Indonesia baru-baru ini memberikan hibah sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan…

Sabila Anjani Syahrul, Meutia Tasla Syahrul, dan Cella Chintania, yang merupakan tiga perempuan pendiri Luxxe…

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, memberikan tanggapan terkait desakan dari Forum Purnawirawan TNI yang menuntut…

Para honorer yang tidak lulus formasi pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024…

Juru Bicara Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules, Razman Nasution, memberikan peringatan tegas kepada Gubernur Jawa…