Proses Pembuatan Perahu Jalur Pacu Riau: Panjang dan Sakral

Lomba Pacu Jalur yang viral hingga mancanegara tidak hanya mencerminkan keindahan perahu panjang Kuantan Singingi, Riau, tetapi juga proses panjang dan sakral di baliknya. Tradisi pembuatan jalur melibatkan ritual adat mulai dari pemilihan pohon terbaik hingga upacara peluncuran ke sungai. Setiap tahapnya penuh dengan makna dan filosofi warisan nenek moyang. Pembuatan jalur yang dilakukan tanpa sambungan atau potongan menggunakan kayu yang kuat namun lentur, melibatkan gotong royong masyarakat dan tukang ahli.

Prosesnya dimulai dari musyawarah kampung untuk memilih kayu yang sesuai hingga ritual semah agar pohon tidak ‘hilang’ secara gaib. Kayu dipotong dan dibersihkan sebelum diukir dan dihaluskan untuk membentuk perahu jalur. Jalur kemudian dihias dengan ukiran khas dan diasapi sebelum akhirnya dilepas ke sungai dalam sebuah upacara adat sebagai tanda selesainya proses pembuatan. Proses panjang dan detail ini tidak hanya mencerminkan keahlian masyarakat Kuantan Singingi, tetapi juga nilai budaya dan kebersamaan yang kuat. Artinya, Pacu Jalur bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga warisan budaya yang menjaga kearifan lokal dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Mengetahui proses pembuatan perahu jalur yang panjang dan sakral ini, kita bisa semakin menghargai nilai-nilai budaya dan tradisi yang terwariskan dari generasi ke generasi di Kuantan Singingi, Riau. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menjaga ritual adat, pembuatan jalur Pacu tidak hanya menjadi sebuah kegiatan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kearifan lokal yang harus dilestarikan. Jadi, sebelum melihat keindahan perahu jalur yang berpacu di sungai, mari lebih dalam memahami makna dan proses panjang di baliknya untuk menghargai warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Source link