Buah kelengkeng atau longan sering dianggap sebagai buah yang panas, sehingga banyak ibu hamil yang merasa ragu untuk mengonsumsinya selama masa kehamilan. Anggapan ini sudah lama berkembang di masyarakat dan sering dikaitkan dengan risiko kesehatan bagi ibu maupun janin. Namun, berbagai penelitian dan pendapat pakar gizi menyatakan bahwa buah ini sebenarnya aman dikonsumsi dalam jumlah wajar dan justru memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi ibu hamil, seperti meningkatkan energi dan memperkuat daya tahan tubuh.
Buah kelengkeng kaya akan vitamin C, karbohidrat alami, dan antioksidan yang membantu memperkuat sistem imun ibu hamil serta menjaga stamina agar tidak cepat lelah. Selain itu, dengan kandungan serat tinggi, kelengkeng juga efektif meringankan konstipasi, gangguan pencernaan yang umum dialami oleh ibu hamil. Kelezatan buah kelengkeng serta kandungan glukosa dan sukrosa di dalamnya dapat merangsang nafsu makan ibu hamil yang mengalami penurunan nafsu makan selama kehamilan.
Kelengkeng mengandung nutrisi penting seperti kalsium, fosfor, vitamin C, dan tembaga yang mendukung pembentukan tulang, gigi, dan otot janin, sekaligus menjaga kesehatan tulang ibu selama hamil. Mengonsumsi kelengkeng juga dapat mencegah anemia dan mendukung perkembangan saraf janin. Selain itu, kelengkeng membantu mengontrol tekanan darah, menurunkan risiko preeklamsia, serta menjaga kesehatan jantung ibu hamil dan janin.
Aturan konsumsi kelengkeng yang aman untuk ibu hamil adalah sekitar 5–8 buah segar per hari, hindari kelengkeng kalengan atau sirup yang tinggi gula, dan ibu dengan diabetes gestasional harus berhati-hati. Kelengkeng yang mengandung nutrisi penting sangat mendukung kebutuhan nutrisi ibu hamil dan perkembangan janin. Akses zuper rendah kalori juga membuatnya cocok sebagai camilan sehat selama kehamilan. Namun, perlu diingat bahwa nutrisi dari berbagai sumber juga penting, dan konsultasi rutin dengan dokter atau ahli gizi tetap diperlukan untuk memantau kondisi kehamilan dan mendapatkan saran asupan yang tepat.
