Asam urat, atau gout, adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam persendian. Gejala yang sering muncul adalah nyeri hebat, bengkak, dan kemerahan terutama pada sendi kaki. Namun, asam urat yang tidak diobati dengan benar dapat menyebabkan masalah serius yang mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Mengetahui faktor penyebab dan metode diagnosis yang sesuai sangat penting untuk mencegah serangan asam urat berulang dan menghindari kerusakan permanen pada sendi.
Secara umum, tingginya kadar asam urat dalam tubuh disebabkan oleh penumpukan purin, yang bisa berasal dari makanan dan minuman tertentu seperti minuman beralkohol, daging domba, daging merah, hasil laut seperti udang, sarden, dan lobster. Selain asupan makanan, faktor-faktor lain termasuk riwayat keluarga, komplikasi diabetes, batu ginjal, gangguan metabolisme tubuh, jenis kelamin (pria lebih rentan daripada wanita), menopause pada wanita, kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit ginjal kronis, atau kelainan darah seperti leukemia.
Dalam mendiagnosis penyakit asam urat, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar asam urat dalam tubuh. Tes urine 24 jam dilakukan untuk melihat jumlah asam urat yang dikeluarkan melalui urine. Selain itu, pemeriksaan rontgen sendi dan ultrasonografi sendi juga dapat dilakukan untuk melihat gambaran struktur sendi dan kemungkinan kerusakan akibat asam urat. Untuk deteksi kristal asam urat di dalam sendi, dokter juga dapat melakukan analisis cairan sendi melalui prosedur arthrocentesis.
Setelah rangkaian tes selesai dan hasil menunjukkan adanya asam urat, dokter akan merancang penanganan sesuai dengan kondisi pasien. Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup sehat juga akan direkomendasikan untuk mencegah kekambuhan di masa mendatang. Mengetahui penyebab dan metode diagnosis asam urat dapat membantu masyarakat dalam mencegah serta mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
