Penyakit Kawasaki mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun sebenarnya ini adalah kondisi serius yang dapat membahayakan kesehatan anak. Beberapa kasus penyakit ini telah dilaporkan di Indonesia, termasuk pada seorang bayi delapan bulan di Surabaya. Penyakit Kawasaki adalah peradangan pada pembuluh darah yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi gangguan jantung. Biasanya, kondisi ini menyerang anak di bawah usia lima tahun dan pertama kali menyerang mulut, kulit, dan kelenjar getah bening.
Meskipun gejalanya seringkali mirip dengan penyakit infeksi seperti demam berdarah atau campak, penyakit Kawasaki tidak bersifat menular. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan pada dinding pembuluh darah jantung. Dengan perawatan yang tepat, anak biasanya dapat pulih dalam rentang waktu 6-8 minggu.
Sejarah penyakit Kawasaki pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1960 oleh dokter spesialis anak Prof. Tomisaku Kawasaki. Sampai saat ini, penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Ada dugaan bahwa faktor genetik yang diwarisi dari orang tua dapat berperan dalam perkembangan kondisi ini. Risiko terbesar terjadi pada anak laki-laki berusia balita, meskipun bayi di bawah enam bulan atau anak di atas lima tahun juga dapat terkena penyakit ini.
Gejala penyakit Kawasaki berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap pertama (minggu ke-1 hingga ke-2) ditandai dengan demam tinggi, mata memerah, bibir berwarna kebiruan, ruam kemerahan pada kulit, dan pembesaran kelenjar getah bening. Jika tidak ditangani dengan baik, gejala bisa berkembang menjadi diare, muntah, sakit perut, kulit terkelupas, hingga tubuh terasa lelah (minggu ke-2 hingga ke-4). Pada tahap ketiga (minggu ke-4 hingga ke-6), gejala cenderung mereda.
Penyakit Kawasaki yang tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pengobatan utama untuk kondisi ini adalah Immune Globulin Injection yang diberikan intravena untuk mengurangi peradangan pada pembuluh darah. Harga obat ini lumayan mahal, sekitar Rp 9,5 juta per botol berisi 50 ml. Penting bagi orang tua untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala penyakit Kawasaki seperti demam tinggi yang tidak kunjung mereda disertai gejala lainnya seperti mata merah, lidah membengkak, dan ruam kulit. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi jantung pada anak.








