Ahmad Khozinudin menyoroti aksi unjuk rasa yang berujung pada penjarahan rumah pejabat sebagai pelajaran berharga bagi pemerintah dan elite. Ia menegaskan bahwa kesabaran masyarakat telah mencapai titik terendah dan berubah menjadi amarah. Meskipun penjarahan adalah perilaku yang salah, dalam konteks ini, aksi tersebut menjadi bentuk perlawanan rakyat terhadap kesombongan pejabat. Ahmad juga menyoroti bahwa kesombongan pejabat memiliki batas, dan ketika batas itu dilampaui, permintaan maaf tidak lagi memiliki makna. Dia mencontohkan bahwa meskipun ada permintaan maaf dari beberapa pejabat, amarah rakyat tetap dilampiaskan melalui penjarahan. Ahmad menekankan bahwa dalam kondisi seperti ini, pemerintah seharusnya menunjukkan empati terhadap masyarakat serta membiarkan amarah masyarakat terlampiaskan. Dalam situasi tersebut, individu memiliki kesadaran untuk mengekspresikan kemarahan terhadap pejabat yang dianggap bermasalah.
Aksi Ahmad Khozinudin: Pelampiasan Amarah terhadap Kesombongan Pejabat
Read Also
Recommendation for You

Prof Mahfud MD memberikan tanggapannya terkait pembayaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang sedang…

Presiden Prabowo Subianto bersama Raja Yordania Raja Abdullah II akan membahas rencana pengiriman 20 ribu…

Pakar hukum tata negara, Denny Indrayana, telah memutuskan untuk bergabung dengan tim Kuasa Hukum Roy…

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akhirnya mengungkapkan rencana perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam skala besar-besaran…

Herwin Sudikta, seorang pegiat media sosial, mengungkapkan keheranannya terhadap Polri setelah video Penasihat Kapolri, Irjen…







