Proses penutupan tambang di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya telah kembali menjadi sorotan publik setelah keputusan pemerintah untuk mengizinkan PT Gag Nikel untuk beroperasi kembali sejak 3 September 2025. Anggota DPR RI, Yulian Gunhar, dari Fraksi PDI Perjuangan, menyoroti keputusan ini karena potensi risiko terhadap kelestarian ekosistem Raja Ampat yang terkenal sebagai surga kecil dengan kekayaan hayati mendunia. Gunhar menekankan pentingnya menempatkan kepentingan jangka panjang bangsa di atas kepentingan ekonomi sesaat, mengingat Raja Ampat sebagai warisan dunia yang diakui secara internasional. Dia menegaskan bahwa keuntungan tambang tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir pihak sementara masyarakat setempat harus menanggung kerusakan lingkungan yang tak terbayar. Dalam konteks ini, keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan menjadi sangat penting, di mana prinsip keberlanjutan harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan, terutama di kawasan sensitif seperti Raja Ampat. Semua pihak diharapkan dapat mempertimbangkan dampak dari kegiatan tambang terhadap ekosistem dan lingkungan sekitarnya untuk menjaga keberlanjutan dan keberlangsungan wilayah tersebut.
Perkembangan Aktivitas Tambang Raja Ampat: Sorotan Yulian Gunhar

Read Also
Recommendation for You
Dokter Tifa, seorang pegiat media sosial, terus memperbincangkan riwayat pendidikan Wakil Presiden, Gibran Rakanuming Raka….
Polemik food tray (ompreng) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto…
Agus Zamroni, Direktur PT Mitra Maharta, mengalami nasib yang sulit setelah mesin pertanian (alsintan) miliknya…
Wahyudin Moridu menjadi sorotan publik setelah video ucapannya tentang ‘merampok uang negara’ viral. Akibatnya, DPP…
Kasus viral video anggota dewan DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, kini tengah ramai diperbincangkan. Dalam…