Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya guncangan gempa yang cukup kuat di Kabupaten Kupang, NTT, dan sekitarnya pada tahun 1975 dan 2004.
Muhammad Wafid, Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, menyatakan bahwa Kabupaten dan Kota Kupang merupakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan upaya mitigasi secara struktural dan nonstruktural di wilayah ini.
Wafid menjelaskan bahwa bangunan di Kabupaten dan Kota Kupang harus dibangun dengan menggunakan konstruksi tahan gempa bumi untuk menghindari kerusakan yang dapat terjadi. Selain itu, juga perlu dilengkapi dengan jalur evakuasi dan tempat yang aman.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Kamis (2/11/2023) pukul 04.04 WIB, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,6 di Kota Kupang, NTT. Gempa tersebut berpusat di koordinat 123,76 BT dan 10,3 LS dengan kedalaman 10 km, dan berjarak 24,32 km tenggara Kota Kupang.
Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari petugas BPBD setempat, serta tetap waspada terhadap gempa susulan. Ia juga mengingatkan agar tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan, disarankan untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Wafid memperkirakan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan bahaya ikutan seperti retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.
Sementara itu, Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, menambahkan bahwa pusat gempa bumi terletak di darat Kabupaten Kupang.
