FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson. Pertemuan tersebut berlangsung di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, pada hari Senin waktu setempat.
Pertemuan tersebut menjadi sorotan. Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyoroti pembahasan antara Jokowi dan bos tambang emas yang beroperasi di Papua.
Didu meminta Jokowi untuk memberikan penjelasan mengenai tiga hal. Pertama, mengapa masih ada perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
“Bapak Presiden yang terhormat, mohon penjelasan. Pertama, kenapa masih ada istilah perpanjangan ke Freeport padahal pemilik mayoritas saham adalah Indonesia?” kata Didu seperti yang dikutip dari unggahannya di X, Selasa (14/11/2023).
Didu juga mengomentari pembangunan smelter yang disebutkan Jokowi dalam pembahasannya dengan Richard Adkerson. Pasalnya, pembangunan tersebut sudah terlambat dari jadwal yang semestinya.
“Pembangunan smelter Freeport tersebut sepertinya sudah mundur lebih dari dua tahun dari target,” ujarnya.
Terakhir, ia mempertanyakan rencana pemberian 10 persen saham dari Freeport kepada Indonesia. Apakah akan diberikan secara cuma-cuma atau dibeli.
“Penambahan saham 10% dibeli atau diberikan?” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyebut bahwa pertemuan antara dirinya dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson berlangsung di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, pada hari Senin waktu setempat.
Dia menyambut baik pembahasan mengenai penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun yang telah mencapai tahap akhir.