CEO dan Pendiri dari AMI Group, Azzam Izzulhaq, kembali mengajak publik untuk meneguhkan boikot terhadap produk yang pro Israel. Menurutnya, pemboikotan bukan sekadar masalah halal atau haram.
“Boikot terhadap produk atau komoditas dari Zionis Israel dan/atau pro-Zionis Israel sejatinya tidak perlu ada dalil dan diskusi panjang,” kata Azzam dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (18/11/2023).
Karena itu, ia menyebut pemboikotan tidak hanya dilakukan oleh penganut agama tertentu, tetapi melintasi batas-batas itu.
“Pada saat pemboikotan terjadi, yang sering dilakukan oleh produsen dan penjual adalah menurunkan harga barang. Di situlah keteguhan dan pengorbanan sebagai konsumen diuji,” jelasnya.
Ia menyadari, memang pemboikotan terkesan terlalu kecil pengaruhnya. Namun ia meyakini setiap selisih harga dari penurunan yang dilakukan produsen akibat boikot bisa diartikan sebagai donasi untuk Palestina.
“Pikirkan faktor pengalinya. Mungkin saja selisihnya hanya ratusan rupiah atau hanya 0,5 ringgit, tapi jika dikalikan seribu, satu juta pembeli? Banyak juga. Dan cukup bagi Zionis Israel untuk terus melakukan kebiadabannya,” terangnya.
Apalagi, kata dia, membeli produk Israel dan/atau pro-Zionis Israel menurutnya tidak akan membuat seseorang menjadi miskin karena selisih harga. Pun tidak akan membuat seseorang tidak keren karena tidak mengkonsumsi produk brand ternama.
“Yang kita korbankan pada pemboikotan ini adalah ego. Sementara yang saudara kita di Palestina korbankan ketika kita terus mengkonsumsi produk Zionis Israel dan/atau pro-Zionis Israel adalah nyawa,” jelasnya.