Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan dirinya tidak akan mundur dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli menyebut hal ini sebagai serangan balik dari para koruptor.
“Firli menegaskan bahwa negara membutuhkan pengabdian terbaik dari seluruh warga dan penegak hukum untuk tidak mundur dalam menghadapi kebatilan, terutama saat menghadapi serangan balik dari para koruptor,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin.
Firli juga menyadari bahwa membersihkan Tanah Air dari korupsi bukanlah hal yang mudah, dan pasti akan mendapatkan perlawanan dari para koruptor.
“Posisi saya sangat berat ketika menghadapi serangan balik dari koruptor, namun saya akan menghadapinya dengan gagah berani, tanpa lelah, dan tanpa menyerah untuk membersihkan negeri ini dari korupsi. Saya pastikan tidak akan ada anak buah KPK yang mundur dalam menghadapi serangan balik dari koruptor,” tegas Firli.
Firli menegaskan bahwa seluruh anggota KPK telah bersumpah untuk membersihkan negeri ini dari korupsi.
Hari ini, Firli Bahuri juga dipanggil oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk memberikan keterangan terkait pertemuan dengan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli dilaporkan ke Dewas KPK karena beredar foto dirinya bersama Syahrul Yasin Limpo di lapangan olahraga. Dasar laporan tersebut adalah Peraturan Dewas KPK Nomor 3 Tahun 2021 yang melarang setiap anggota KPK untuk bertemu dengan pihak yang sedang berperkara di lembaga antirasuah.
