Kementerian Pertanian (Kementan) gencar memenuhi kebutuhan benih tebu untuk mencapai swasembada gula nasional.
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong peningkatan produksi gula dengan menambah luas lahan tebu di beberapa lokasi dan melakukan perawatan tebu tahun 2024-2028 seluas 1,34 juta hektar dengan target peningkatan produksi sebesar 3,4 juta ton.
Untuk mencapai target ini, perlu dilakukan beberapa langkah strategis, seperti penyediaan benih unggul secara bertahap dan penggunaan metode kultur jaringan, penataan varietas, peningkatan pengawasan peredaran benih, dan optimalisasi fungsi Forum Produsen Benih Tebu.
Untuk mendukung hal ini, komitmen para pemangku kepentingan dalam penyediaan dan penyerapan benih tebu sangat diperlukan. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menekankan bahwa pemilik varietas, pabrik gula, produsen benih tebu, dan petani harus berkomitmen untuk menyediakan, menyerap, dan memproduksi tebu secara optimal.
Untuk menjamin ketersediaan benih tebu unggul, para petani perlu bekerja sama dengan lembaga riset, seperti Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), dan bersinergi dengan Kementerian, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan terkait, agar menghasilkan benih tebu dengan kadar rendemen yang baik dan sesuai standar.