Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengungkapkan strategi baru untuk menarik minat generasi muda agar terjun ke dunia pertanian.
Hal tersebut diungkapkan Amran dalam obrolan pada siaran podcast Sekretariat RI.
Pada kesempatan tersebut, Amran membocorkan rencana pengembangan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menumbuhkan semangat bertani di kalangan pemuda dan pemudi.
“Kami sudah diskusi dengan Menteri Pendidikan ada program Merdeka belajar ya, aku katakan pak menteri ayo gandengan tangan,” ujar Amran pada acara Podcast Sekretariat Kabinet RI, Jumat, (24/11/2024).
“Ini merah putih satu, bendera kita satu, ayo kita kolaborasi, terus gimna caranya? gunakan teknologi, literasi digital sekarang ini, gunakan itu,” Amran menuturkan.
Lebih lanjut dijelaskan Amran mengenai maksudnya dengan cara memupuk menggunakan drone kemudian panen.
“Kalau menggunakan teknologi biaya turun 60 persen, produktivitas bisa dua kali lipat naik, losisnya yang 10 persen, 10,2 persen kita bisa ambil,” ucapnya.
Dengan begitu, kata Amran, selain menguntungkan, juga para petani tidak perlu lagi turun tangan ke sawah terkena lumpur.
“Manakala menguntungkan dan tidak perlu turun tangan ke sawah kena lumpur, pasti petani milenial mau,” imbuhnya.
Amran kemudian menyinggung soal Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dengan menggerakan dua juta pemuda terlibat bertani dengan diberikan teknologi.
“Nah dulu aku gagas Gempita, aku gerakkan itu, ada dua juta terlibat, ayo kita gerak, tapi kita beri teknologi, nih anak muda gunakan ini teknologi,” tukasnya.