FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pernyataan Ade Armando mengenai politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menimbulkan dampak yang panjang. Kader PSI tersebut sekarang dilaporkan ke Polda DIY.
Menyikapi pelaporan Ade Armando oleh Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid ikut angkat suara.
Alissa Wahid mengakui bahwa dia tidak setuju dengan pandangan Ade Armando. Namun, dia merasa keberatan dengan pelaporan ke polisi.
“Terus terang saya tidak setuju dengan pandangan Ade Armando tentang politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta? Namun, saya juga tidak setuju dengan pelaporan ke polisi,” kata Alissa di akun Twitter @AlissaWahid, seperti dikutip oleh Fajar.co.id, Kamis (7/12/2023).
Putri Gus Dur itu menambahkan bahwa jika setiap perbedaan pendapat berakhir dengan laporan polisi, hal itu dapat membahayakan demokrasi Indonesia.
“Jika setiap perbedaan pendapat dipolisikan berdasarkan identitas suku, kelompok, dan sebagainya, itu membahayakan kita sebagai bangsa,” ungkapnya.
Alissa Wahid sebelumnya menyatakan bahwa pernyataan Ade Armando mengenai politik dinasti di Jogja adalah keliru.
“Saya adalah warga DIY. Anda salah alamat, bang,” ungkapnya seperti yang dikutip oleh fajar.co.id dari unggahannya di Twitter, Senin (4/12/2023).
Putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu menjelaskan bahwa pemilihan kepala daerah di DIY memang berbeda dari daerah lainnya, karena tidak melalui Pemilihan Umum.
Namun, menurutnya, hal itu tidak masalah karena telah melalui mekanisme yang benar.
“DIY memiliki UU Keistimewaan, yang ditetapkan melalui proses yang sah tanpa menyalahgunakan mekanisme demokrasi,” jelasnya.