FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik terkait jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok serta jumlah gaji yang cukup besar dibanding tenaga kerja lokal, turut menyita perhatian Juru Bicara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Surya Tjandra.
Sebelumnya, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Triyono mengungkap jika TKA asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia cukup membludak. Jumlah mereka dinilai tidak sebanding dengan nilai investasi yang ditanamkan pemerintah Tiongkok di Indonesia.
Peneliti BRIN, Triyono lantas mengkritik Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terkait masalah tersebut.
Triyono secara khusus bahkan menyoroti jumlah gaji para TKA asal Tiongkok. Dia menilai, terlalu besar jika dibanding dengan tenaga kerja lokal di sejumlah proyek yang didanai investor asal negeri tirai bambu itu.
Atas adanya kondisi yang dibeber peneliti BRIN itu, Luhut pun bereaksi keras, bahkan sampai menyuruh peneliti BRIN menghadapnya untuk beradu data.
Akibat respons Luhut Pandjaitan itu, Surya Tjandra menyayangkan respons yang cenderung defensif tersebut. Mantan wakil menteri ATR/ BPN itu menyebut tanggapan Luhut itu tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik.
“Respons Pak Luhut yang seperti itu rasanya tidak elok dan cenderung menunjukkan sikap yang arogan sebagai pembantu presiden. Penelitian ilmiah dari BRIN harusnya menjadi pintu masuk perbaikan dan mitigasi risiko pembangunan, bukan malah dibuat sebagai ancaman oleh Pemerintah,” kata Surya dalam keterangannya, dilansir dari jpnn, Minggu (24/12).