Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Teddy Gusnaidi, kembali memberikan komentar tentang debat kedua Pilpres 2024 yang belakangan ini masih ramai diperbincangkan.
Sebagai pihak yang berada di kubu Prabowo, Teddy mengatakan, pihaknya meminta maaf jika kemampuan Gibran dalam debat membuat sakit hati bagi pihak lawan.
“Urusan debat Pilpres seharusnya sudah selesai, hasilnya tinggal diserahkan pada masyarakat,” ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus (26/12/2023).
Dikatakan Teddy, bahwa belakangan ini masih ada fitnah yang terus mengalir kepada kubu nomor urut 2, maka dia memberikan klarifikasi.
“Karena masih ada fitnah, maka saya wajib meluruskan, sebagai bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat,” ucapnya.
Pertama, kata Teddy, ada tuduhan bahwa Gibran dibisiki seseorang menggunakan alat. Karena dalam debat, Gibran begitu lancar bicara dan tidak kaku.
“Saya luruskan ya, orang normal mana pun kalau didikte saat bicara seharusnya kaku, sedangkan Gibran tidak kaku,” lanjutnya.
Sementara Mahfud dan Muhaimin, dibeberkan Teddy, mereka membaca contekan namun intonasinya kaku, tidak lancar, terlebih jika mengikuti orang bicara.
“Kedua, Gibran difitnah menghafal jawaban. Tentu tujuannya mau memframing bahwa pertanyaan untuk Gibran, sebelumnya telah dibocorkan oleh KPU,” tukasnya.
“Sayangnya yang memfitnah lupa, karena ada pertanyaan pribadi dari Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Apakah Mahfud dan Muhaimin membocorkan pertanyaan mereka agar Gibran bisa menghafal jawaban?,” kata dia.