Portal berita partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Islah Bahrawi Membicarakan Kedatangan Tiga Juta Ton Beras Impor dan Hasil Food Estate yang Menghabiskan Anggaran Triliunan kepada Indonesia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Islah Bahrawi, angkat suara mengenai wacana impor tiga juta ton beras yang kabarnya akan segera masuk ke Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Islah menyinggung soal program food estate yang telah menghabiskan anggaran triliunan.

“Iini aneh. Ribuan hektar hutan Indonesia yang dibabat, tapi panen malah di India dan Thailand,” ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X @islah_bahrawi (27/12/2023).

Islah menyatakan bahwa food estate merupakan program yang diharapkan menjadi lumbung pangan.

“Food estate itu sebenarnya Lumbung Pangan,” katanya.

Dia tidak habis pikir, mengingat, proyek tersebut telah menghabiskan anggaran yang begitu besar.

“Sungguh aneh, membangun lumbung pangan habis triliunan, tapi berasnya tetap dibeli dari luar negeri. Triliunan juga. Piece of crap!,” tandasnya.

Seperti yang diketahui, Proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah ditujukan untuk mencegah ancaman krisis pangan.

Namun, dalam proses pembangunannya, proyek ini tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Dalam hal ini, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa proyek food estate yang saat ini dikerjakan pemerintah merupakan bagian dari kejahatan lingkungan.

Hal ini diungkapkan Hasto ketika dimintai tanggapan soal dugaan aliran dana kejahatan lingkungan sebesar minimal Rp 1 triliun yang masuk ke partai politik untuk pembiayaan Pemilu 2024.

Hasto menegaskan bahwa politik seharusnya merawat kehidupan dan menjaga bumi pertiwi.

Presiden Jokowi menugaskan Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menjadi leading sector dalam proyek tersebut.