Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengajak umat Kristiani di seluruh Indonesia untuk menjadi teladan dalam menunjukkan keberagaman kepada dunia.
“Kita ingin terus memberi contoh pada dunia bahwa keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak terhindarkan. Perbedaan agama, perbedaan pandangan itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini,” ujar Presiden dalam Perayaan Natal Nasional di Graha Bethany Surabaya, Rabu, (27/12/2023).
Namun, lanjut Jokowi, memilih untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah keputusan baik yang diajarkan Tuhan dan harus diperjuangkan serta ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat yang ditandai krisis pangan, yang ditandai krisis ekonomi ditandai perselisihan antarbangsa, bahkan ditandai dengan peperangan kita harus ingat dan waspada orang Jawa menyampaikan eling lan waspodo,” katanya.
Presiden menegaskan bahwa perselisihan, apalagi peperangan, pasti akan membawa kemunduran peradaban. Sebaliknya, persatuan dan kerukunan memungkinkan untuk mencapai kemajuan.
“Kita bangsa Indonesia sungguh beruntung mampu menjaga toleransi dalam keberagaman dalam kemajemukan. Kita juga mampu menjaga persatuan di tengah kebhinnekaan, kita mampu menjaga Bhinneka Tunggal Ika kita bersyukur memiliki Pancasila,” tambahnya.
Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar dan sangat beragam dengan 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.