FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menkopolhukam Mahfud MD angkat suara mengenai adanya Satpol PP di Garut yang melakukan deklarasi dukungan kepada Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming.
“Satpol PP itu saya kira tidak berani kalau tidak ada yang mendorong,” ujar Mahfud dalam videonya yang beredar di aplikasi X.
Menurut Mahfud, Satpol PP yang merupakan bagian dari perangkat negara mestinya tidak boleh mengutarakan dukungan secara terbuka.
“Seharusnya itu tidak boleh, itu pelanggaran kode etik dan pelanggaran aturan sebenarnya,” tukasnya.
Dikatakan Cawapres nomor urut 03 itu, Satpol PP diangkat untuk melayani masyarakat, membantu pemerintah, jadi tidak elok jika melakukan hal yang melanggar etik.
“Saya kira Satpol PP tidak seberani itu kalau tidak ada yang mendorong, Tinggal siapa yang mendorong, apakah orang luar atau orang dalam, nanti kita lihat. Itu tidak boleh dilakukan, itu norak,” tandasnya.
Seperti diketahui baru-baru ini, muncul sebuah video di media sosial yang menunjukkan sejumlah orang yang diduga sebagai anggota Satpol PP Garut menyatakan dukungan mereka kepada Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut dua.
Dalam video tersebut, terlihat anggota Satpol PP Garut menyampaikan pesan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan, dan mereka menyampaikan terima kasih kepada Gibran.
Video tersebut telah menarik perhatian publik, menciptakan pertanyaan tentang sejauh mana dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dapat memengaruhi dinamika politik menjelang pemilihan presiden.
