Pada Senin, 22 Januari 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Merapi untuk mewaspadai dampak erupsi gunung tersebut. Erupsi Gunung Merapi terjadi pada Minggu, 21 Januari 2024 pukul 14.12 WIB dan mengakibatkan hujan abu vulkanik di daerah setempat.
Meskipun demikian, kondisi pada hari Senin tersebut, aktivitas masyarakat setempat sudah kembali normal. Hujan abu yang turun pada hari Minggu tersebut, telah membersihkan daerah tersebut dari abu vulkanik. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, juga mengimbau warga tiga desa di Kecamatan Selo, yakni Tlogolele, Klakah, dan Jrakah, yang masuk kawasan rawan bencana erupsi Merapi, untuk tetap menaati rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Hingga saat ini, status aktivitas vulkanik Merapi masih level III atau siaga. BPBD Boyolali berharap semua elemen masyarakat menjauhi kawasan rawan bencana erupsi Merapi sesuai rekomendasi BPPTKG, serta meminta tim siaga desa dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas ronda, terutama di kawasan rawan bencana erupsi.
BPBD Boyolali meminta warga setempat untuk terus mewaspadai dampak erupsi Gunung Merapi dan mengikuti perkembangan terkini terkait aktivitas vulkanik tersebut.
