FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Serangan Iran terhadap Israel menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, konflik tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi stabilitas ekonomi dunia, termasuk bagi Indonesia.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk proaktif dalam menyikapi konflik Iran-Israel, sebagai upaya menciptakan perdamaian dunia.
“Saya meminta pemerintah untuk proaktif dalam mengambil langkah-langkah strategis,” kata Said di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Menurut Said, ada lima langkah strategis yang perlu dilakukan, pertama, adalah proaktif dalam melakukan upaya diplomasi melalui lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendorong gencatan senjata antara kedua negara.
Politikus PDIP ini mengakui bahwa ini bukan upaya yang mudah, mengingat Amerika Serikat dan Inggris yang membela Israel dengan begitu kuat. Terlebih lagi, jika dilihat dari segi ekonomi, eskalasi di Timur Tengah yang dapat meningkatkan harga minyak dunia memberikan keuntungan bagi Tiongkok dan Rusia serta Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Kanada sebagai produsen minyak dan senjata terbesar di dunia.
Namun, ia berharap Pemerintah Indonesia dapat mendorong lembaga internasional untuk memiliki peran yang lebih signifikan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
Langkah kedua, adalah proaktif dalam mengamankan pasokan minyak bagi kebutuhan dalam negeri, mengingat data tahun 2023 menunjukkan Indonesia masih bergantung pada impor minyak mentah dan produk minyak sebesar rata-rata 3,5 juta ton per bulan. Jika konflik terus berlanjut, jalur pasokan minyak melalui Selat Hormuz dapat terganggu.