Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengkritik kinerja Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang dianggap tidak bagus. Produksi minyak di Indonesia terus menurun, bahkan mencapai level terendah dalam 56 tahun terakhir. Hal ini membuat Indonesia semakin tergantung pada impor BBM dari luar negeri.
Mukhtarudin menegaskan bahwa kinerja SKK Migas yang buruk menyebabkan masalah seperti krisis energi dan beban APBN yang semakin berat. Lifting minyak nasional juga terus merosot selama lima tahun terakhir. Target lifting minyak tahun 2020 sebesar 755 ribu barel per hari belum tercapai, dengan angka terendah mencapai 576 ribu barel per hari pada tahun 2024.
Anjloknya pengangkatan minyak nasional terjadi di tengah ancaman kenaikan harga minyak dunia akibat konflik di Timur-tengah. Mukhtarudin meminta agar SKK Migas meningkatkan kinerjanya untuk mengatasi masalah ini.
