Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan, berencana untuk bekerja sama dengan China dalam pengembangan sawah seluas 1 juta hektar. Namun, rencana tersebut menuai kritik, salah satunya datang dari Pegiat Media Sosial Nicho Silalahi. Nicho membandingkan rencana tersebut dengan rezim Soeharto yang dianggap mampu mencapai swasembada beras tanpa bantuan teknologi dari China.
Nicho juga berspekulasi bahwa penggarapan lahan seluas 1 juta hektar tersebut akan menguntungkan China dari segi ketenagakerjaan. Menurutnya, jika China berinvestasi, mereka akan membawa tenaga kerja mereka sendiri sehingga bisa mengurangi pengangguran di negaranya.
Selain itu, Nicho juga mempertanyakan kebijakan Food Estate yang dikelola oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ia menyebut bahwa program tersebut telah menghancurkan hutan dan menguras APBN, lalu bagaimana kelanjutannya?
Lahan seluas 1 juta hektar itu terletak di Kalimantan Tengah, menurut Luhut. Kerja sama ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari 100-200 ribu hektar. Luhut menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan respons atas ketidakmampuan Indonesia mencapai swasembada beras dan selalu harus impor hingga 2 juta ton setiap tahunnya.
