FAJAR.CO.ID, JAKARTA — KH Muhammad Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, angkat suara terkait kontroversi yang melibatkan warung Madura.
Khususnya kasus viral Warung Madura Mart di Bali yang beroperasi 24 jam penuh.
Cholil menegaskan bahwa Warung Madura Mart, meskipun viral dengan slogan “buka sampai kiamat”, sebenarnya hanya merupakan warung kecil seperti yang lainnya.
“Madura Mart itu artinya warung-warung usaha orang Madura buka sampai Kiamat, ini kan sama aja dengan warung-warung kecil yang buka 24 Jam,” ujar Cholil dalam keterangannya di aplikasi X @cholilnafis (28/4/2024).
Ia merasa heran dengan permasalahan yang timbul terkait jam operasional warung Madura.
“Kok sewot ya,” cetusnya.
Ia kemudian menarik perbandingan dengan pasar-pasar kecil yang diambil alih oleh supermarket besar tanpa reaksi dari pemerintah.
“Kalau pasar-pasar kecil diambil marnimart yang modal besar tak ada reaksi pemerintah,” tandasnya.
Cholil menekankan pentingnya persaingan yang adil di antara pelaku usaha, sambil meminta pemerintah untuk tidak ikut campur dalam masalah tersebut.
“Biarkan bersaing secara fair pemerintah tak usah ikut gerah ya,” pungkasnya.
Ia mengajak untuk bersama-sama menciptakan lingkungan usaha yang sehat dan berkeadilan bagi semua pihak.
Sebelumnya, warung Madura di Denpasar dan Klungkung, Bali, menjadi sorotan karena beberapa di antaranya buka 24 jam.
Lurah Penatih, I Wayan Murda kabarnya bahkan meminta warung Madura di wilayahnya untuk tidak buka selama 24 jam karena adanya pergantian pegawai yang tidak terdata dengan baik administrasinya.