Portal berita partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

STIS Membuka 355 Formasi Bagi Lulusan yang Ingin Menjadi PNS di BPS

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Beberapa sekolah dinas telah membuka pendaftaran untuk tahun 2024. Salah satunya adalah Politeknik Statistika STIS.

Sekolah kedinasan di bawah Badan Pusat Statistika (BPS) tersebut membuka kuota 355 orang untuk tahun ini. Terdapat tiga jurusan yang dibuka.

Antara lain adalah program D3 Statistika sebanyak 90 kursi, D4 Statistika 135 kursi, dan D4 Komputasi Statistik sebanyak 130 kursi. Calon mahasiswa yang tertarik bisa mendaftar di https://spmb.stis.ac.id.

Pendaftaran dibuka mulai 15 Mei hingga 13 Juni 2024. Biaya kuliah di Politeknik Statistika STIS gratis.

Selain itu, lulusan STIS juga bisa menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN).

Berikut adalah sejumlah persyaratan untuk mendaftar di Politeknik Statistika STIS:

Sehat secara jasmani dan rohani, dapat bekerja di dalam dan di luar ruangan, serta bebas dari narkoba.
Tidak buta warna secara total atau sebagian. Untuk pengguna kacamata/lensa kontak minus atau plus, diberikan toleransi di bawah 6 dioptri.
Lulusan atau siswa kelas 12 SMA/MA atau SMK/MAK jurusan teknologi informasi.
Memiliki nilai matematika dan Bahasa Inggris minimal 80 (skala 100) atau 3,20 (skala 4) pada ijazah dan rapor semester ganjil kelas 12.
Usia minimal 16 tahun dan maksimal 22 tahun pada 1 September 2024.
Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan hingga diangkat sebagai PNS.
Tidak sedang menjalani ikatan dinas dengan instansi lain.
Bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas (SPID) jika dinyatakan lulus seleksi dan akan mengikuti pendidikan di Politeknik Statistika STIS.
Setelah lulus, bersedia ditempatkan sesuai pilihan formasi penempatan saat mendaftar dan tidak meminta pindah lokasi penempatan selama 7 tahun setelah diangkat sebagai PNS, kecuali kebutuhan organisasi.
Khusus bagi pendaftar program afirmasi, harus berasal dari Rumpun Ras Melanesia yang meliputi suku asli di Papua atau orang yang diakui sebagai orang asli Papua oleh masyarakat adat dengan Surat Keterangan Orang Asli Papua dari Majelis Rakyat Papua setempat.
Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 300 ribu termasuk biaya Seleksi Kompetensi Dasar.

(Arya/Fajar)