Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam pidato politiknya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V partai tersebut mengingatkan bahwa reformasi lahir untuk mewujudkan negara hukum yang demokratis.
“Reformasi lahir sebagai koreksi menyeluruh pada waktu itu terhadap watak pemerintahan otoriter untuk mewujudkan sebuah negara hukum yang demokratis,” kata Megawati di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat, seperti dilaporkan oleh ANTARA.
Dalam proses tersebut, lanjut Megawati, partai politik, pers, supremasi hukum, sistem meritokrasi, dan pemilihan umum (pemilu) yang jujur dan adil harus hadir sebagai suatu ekosistem demokrasi.
Megawati juga menyampaikan bahwa reformasi memisahkan TNI dan Polri untuk menciptakan lembaga yang lebih profesional, hal ini dilakukan sebagai kehendak rakyat.
“Saya tuh sedihnya ya gitu, kok saya ini presiden ketika pemilu langsung pertama loh, bertanggung jawab, berhasil, loh. Loh kok sekarang pemilunya langsung, tapi kok jadi abu-abu, gitu? Sudah direkayasa,” ujarnya.