Pimpinan Daerah Muhammmadiyah atau PDM ramai-ramai mengosongkan saldo di Bank Syariah Indonesia (BSI). Penarikan dana PDM dari BSI secara bersamaan dinilai oleh sejumlah pakar ekonomi dapat mengancam keuangan perusahaan.
Apalagi, dana Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) beberapa PDM di BSI terbilang cukup besar. Dana Amal Usaha Muhammadiyah tersebar terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.
Beberapa PDM yang mengumumkan penarikan dana dari BSI antara lain, PDM Sragen. Kemudian disusul PD Muhammadiyah Kabupaten Batang.
Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban juga salah satu dari sekian banyak badan usaha di bawah organisasi masyarakat keagamaan terbesar di Indonesia itu yang mengosongkan saldo di BSI. RS Muhammadiyah Tuban menarik saldonya sekitar Rp30 miliar.
“Dari beberapa lembaga lain belum bisa memastikan berapa nominalnya,” terangnya.
Pria berdomisili di Kecamatan Rengel ini mengungkapkan, warga usaha Muhammadiyah Tuban baru mengetahui instruksi penarikan dana dari BSI dalam sepekan terakhir. Makanya, belum semua badan Amal Usaha Muhammadiyah atau AUM mengosongkan saldo di BSI dengan menarik seluruh dana.
Dia memastikan seluruh badan amal usaha Muhammadiyah bakal menarik seluruh dana dari BSI secara bertahap.
“Sudah ada yang melakukan penarikan, namun belum terorganisir,” katanya.
Lulusan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang itu mengungkapkan, PDM atau badan amal usaha Muhammadiyah sudah mendapatkan penawaran jasa dari sejumlah bank.
Namun, pihaknya belum memutuskan bank yang dipilih untuk pemindahan dana pengurus daerah Muhammadiyah.