FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean memberikan komentarnya terkait dugaan kebocoran data milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Seperti yang telah diketahui, informasi tersebut mencuat setelah seorang Penasihat Keamanan Siber mengunggah sebuah video melalui akun tiktoknya yang bernama @realmrbert beberapa waktu lalu.
“Sayang sekali, saya juga sangat prihatin dengan kondisi keamanan Siber kita. Teknologi digital. IT kita ini kok seperti terbelakang yah,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Sabtu (6/7/2024).
Meskipun belum dapat dipastikan kebenarannya, namun Ferdinand mengakui bahwa dugaan kebocoran data Polri tersebut perlu mendapat perhatian serius.
“Saya tidak bisa memastikan kebenarannya, tapi saya harap agar segera ada tindakan penanganan terhadap hal ini agar data-data tidak bocor terutama data personel yang sedang menjalani tugas rahasia,” ucapnya.
“Ferdinand juga menambahkan, “Saya khawatir terhadap personel yang sedang menjalani tugas rahasia di tempat atau negara lain mungkin akan ketahuan dan bocor.”
Ferdinand juga mengakui bahwa dalam seluruh dunia, kejahatan terus melakukan terobosan dan selalu berada di depan.
“Tetapi kita tidak boleh kalah. Para ahli IT harus mengikuti perkembangan kejahatan Siber,” tukasnya.
Menurut Ferdinand, cara mengatasinya bisa dengan menyiapkan pengamanan atau perlindungan dini terhadap keamanan data-data lembaga yang sangat rahasia dan penting.
“Saya prihatin, terutama dalam hal kebocoran data dari Polri, INAFIS, BAIS, bahkan BIN. Saya tidak bisa memastikan kebenarannya namun hal ini sangat memprihatinkan karena data yang mereka kelola sangat sensitif,” tambah Ferdinand.