FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar hukum tata negara dan politikus Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, tengah menjadi sorotan karena perusahaannya ikut mengajukan izin sebagai calon penambang pasir laut di Indonesia.
Hal tersebut dilakukan Yusril melalui PT Gajamina Sakti Nusantara yang baru didirikannya pada Juni 2023 lalu.
Seperti diketahui, Yusril pernah menjabat sebagai Ketua Tim Hukum dan Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden 2024.
Dia juga dikenal sebagai mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia periode 2001-2002 dan Menteri Sekretaris Negara periode 2004-2007.
Lantas keterlibatan Profesor bidang hukum itu banyak menuai reaksi warganet. Tak sedikit dari mereka menyayangkan keterlibatan seorang Yusril yang dikenal ahli hukum.
“Intelektualnya sungsang,” kata warganet @alisyarief di Aplikasi X (Twitter) dikutip Sabtu (5/10/2024).
Yusril beralasan bahwa negara tetangga, Singapura sedang butuh pasir laut sehingga dia mendukung ekspor yang telah dilarang selama 20 tahun tersebut.
“Luar biasa prof @Yusrilihza_Mhd sangat ‘perhatian’ banget tehadap keberlangsungan dan kemajuan negara tetangga Singapura, pertanyaannya apa yg di dapat oleh Indonesia pak ?,” cuit akun @fazamutaqi.
“Ga sekalian aja pak jadi warga negara Singapura? Kayaknya indonesia ga butuh sosok kayak bapak,” sambung akun @khuluq.
Diketahui, Singapura memang merupakan salah satu pasar terbesar untuk pasir laut. Selain digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, pasir juga diperlukan untuk reklamasi pantai.