Analisis komunikasi politik, Hendri Satrio, memberikan sorotan terhadap pernyataan Presiden Jokowi mengenai pembentukan “Partai Super TBK”. Dalam wawancara di acara Mata Najwa, Jokowi mengungkapkan keinginannya untuk membentuk partai tersebut, yang mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Menurut Hensa, pernyataan Jokowi bisa diinterpretasikan sebagai sindiran terhadap kondisi partai politik saat ini yang cenderung dikuasai oleh elit atau hanya oleh ketua umumnya.
Hensa berpendapat bahwa sentralisasi kekuasaan dalam partai dapat menghambat kaderisasi dan partisipasi politik yang sehat. Sistem kepartaian yang tertutup dapat memperkuat oligarki politik dan mengurangi transparansi serta akuntabilitas dalam pengambilan keputusan. Dia menyoroti bahwa keputusan politik di Indonesia seringkali bersifat pragmatis dan transaksional daripada didasarkan pada aspirasi rakyat atau nilai-nilai ideologis. Jika kondisi ini terus berlanjut, dampaknya akan semakin terasa dalam sistem politik nasional.
