Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti, mengekspresikan kritik terhadap rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengadakan retreat bagi kepala daerah pada tahun 2026. Melalui unggahan di Instagram Story miliknya, Bivitri menyoroti bahwa rencana tersebut menunjukkan pendekatan militeristik yang semakin dominan dalam pemerintahan Prabowo. Awalnya, rencana retreat itu disebut sebagai bagian dari upaya koordinasi dan peningkatan kapasitas kepemimpinan di tingkat daerah. Presiden Prabowo telah mengusulkan agar retret kepala daerah diadakan kembali pada tahun 2026 dengan tujuan mengevaluasi pencapaian target yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa pihak, termasuk PKB, mendukung gagasan menjadikan retret kepala daerah sebagai agenda tahunan karena diyakini dapat mendorong kemajuan pembangunan dan memastikan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Lokasi yang dipertimbangkan untuk retret tersebut adalah Akademi Militer (Akmil) Magelang, dengan pertimbangan kenyamanan dan fasilitas yang memadai. Semua ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa janji-janji yang diberikan oleh pemerintah tidak hanya sebatas janji belaka. Akan tetapi, rencana ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa pihak, dengan Bivitri menyoroti aspek ketidakpedulian pada warga yang sedang mengalami kesulitan. Semua ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat di berbagai kalangan terkait dengan implementasi rencana retreat kepala daerah yang diusulkan oleh Presiden terpilih.
Prabowo Bakal Kembali Retreat sebagai Kepala Daerah di 2026

Read Also
Recommendation for You

Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto telah mengomentari pengumuman susunan pengurus Danantara yang rencananya akan dilakukan…

Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Australia menjadi sorotan setelah kekalahan telak…

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert harus menyiapkan satu bek tengah baru menjelang pertandingan melawan Bahrain….

Kantor Tempo kembali menjadi target teror setelah sebelumnya mengalami teror kepala babi. Kali ini, teror…

Pagar laut di Tangerang masih belum sepenuhnya dicabut meskipun banyak diberitakan sebaliknya. Nelayan Desa Kohod,…