Arief Poyuono, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, memberikan sindiran ringan kepada pengacara terkenal Hotman Paris Hutapea yang sebelumnya mengkritik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus dugaan korupsi di Pertamina. Menurut Arief, posisi komisaris di perusahaan BUMN, termasuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, tidak memiliki kewenangan besar dalam pengambilan keputusan perusahaan. Arief menyatakan bahwa peran komisaris di BUMN ternyata tidak begitu signifikan dan hanya sebagai penempatan mantan Tim Sukses Pilpres. Dalam perbandingannya, Arief mengatakan bahwa peran komisaris di BUMN berbeda dengan di perusahaan swasta, di mana komisaris di sektor swasta memiliki kekuatan lebih besar dalam mengelola perusahaan. Nama Ahok pun kembali menjadi sorotan setelah hebohnya kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga. Hotman Paris bahkan meminta Ahok untuk meminta maaf kepada publik terkait kasus tersebut, meskipun masih perlu ditentukan apakah Ahok bersalah atau tidak dalam kasus tersebut. Saat kasus korupsi terjadi, Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Bela Ahok vs Hotman Paris: Perbedaan Komut BUMN dan Swasta

Read Also
Recommendation for You

Beberapa bank pelat merah di Indonesia telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) setelah…

Dewan penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah mendapatkan penilaian positif dari…

Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas pengusaha nakal yang memanipulasi timbangan beras, mendapat dukungan dari berbagai…

Pernyataan Kontroversial Kepala BGN Terkait Kekalahan Timnas Indonesia Komentar kontroversial dari Kepala Badan Gizi Nasional…