Saat suhu meningkat, banyak orang cenderung menggunakan pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin untuk menciptakan rasa nyaman. Namun, muncul pertanyaan seputar dampak kesehatan dari kedua opsi tersebut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada cara penggunaannya dan kondisi kesehatan penggunanya.
Penggunaan AC sering dikaitkan dengan efek rumah kaca yang berpotensi berdampak negatif terhadap perubahan iklim. Namun, studi terbatas mengenai manfaat AC bagi kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sistem HVAC dapat mempercepat pemulihan pasien di fasilitas kesehatan, tetapi tanpa sistem filtrasi yang baik, AC dapat menjadi media penyebaran patogen di udara.
Sementara itu, kipas angin dianggap lebih ramah lingkungan dan bisa memberikan kesejukan tanpa menurunkan suhu ruangan secara ekstrem. Penggunaan kipas angin juga bisa meningkatkan kenyamanan saat tidur, walaupun terdapat risiko efek samping seperti mulut, hidung, dan tenggorokan kering akibat sirkulasi udara terus-menerus.
Dari segi kesehatan, kipas angin cenderung lebih aman dibandingkan AC asalkan digunakan dengan cara yang tepat. Kipas angin tidak menurunkan suhu ruangan drastis dan lebih ramah lingkungan. Namun, pemilihan antara AC dan kipas angin sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu agar tetap memberikan manfaat tanpa dampak negatif.