Presiden Prabowo Subianto mendapat desakan untuk melakukan audit kinerja terhadap menteri dan stafnya di Kabinet Merah Putih. Pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa laporan yang disampaikan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan, bukan hanya sekadar untuk menyenangkan telinga. Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa program pro rakyat yang dijalankan oleh presiden mungkin tidak berjalan dengan baik.
Dalam permintaannya, Arief Poyuono menyarankan agar Presiden Prabowo tidak mudah tertipu oleh anggota kabinet yang hanya fokus pada membuat laporan yang menyenangkan tanpa memperhatikan kinerja yang sebenarnya dilakukan. Dia menekankan pentingnya melakukan introspeksi dan audit khusus terhadap jajaran kabinet presiden. Keputusan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, untuk mengundurkan diri menjadi acuan bagi Arief Poyuono dalam menyoroti kecenderungan anggota kabinet untuk membuat laporan yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.
Arief Poyuono menegaskan bahwa kemampuan Danantara, terutama dalam mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto, menjadi pertanyaan di mata publik setelah mundurnya Joao Angelo De Sousa Mota. Keputusan Joao untuk mundur dari jabatannya di PT Agrinas disebabkan oleh ketidakmenerimaan dukungan anggaran dari pemerintah untuk mendukung program kedaulatan pangan. Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara komitmen pemerintah dan realitas yang terjadi di lapangan.












