Saat ini, penderita asam urat (gout) perlu waspada terhadap asupan makanan tinggi purin, karena purin dapat berubah menjadi asam urat dalam tubuh. Jika kadar asam urat tidak terkendali, dapat menyebabkan kristal urat menumpuk di persendian, yang bisa sangat mengganggu. Meskipun banyak sayuran baik untuk kesehatan, tetapi ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
Pertimbangan berbagai penelitian dan panduan medis memunculkan daftar enam sayuran yang sebaiknya dibatasi oleh penderita asam urat. Pertama adalah bayam, yang mengandung purin relatif tinggi. Meskipun beberapa studi menyatakan bahwa konsumsi sayuran tinggi purin tidak selalu berhubungan dengan peningkatan risiko serangan gout, namun penderita asam urat sebaiknya tetap membatasi konsumsi bayam.
Selanjutnya adalah asparagus, kandungan purin yang tinggi menjadikannya perlu dihindari untuk penderita asam urat. Kembang kol juga memiliki kandungan purin yang signifikan, sehingga direkomendasikan untuk dibatasi agar tidak mempengaruhi metabolisme asam urat. Kacang polong dan kacang-kacangan lain, meskipun memiliki manfaat, juga disarankan untuk dikonsumsi dalam batasan tertentu oleh penderita asam urat.
Jamur, dengan kandungan purin sedang, juga termasuk dalam daftar sayuran yang perlu dibatasi. Tauge dan kecambah juga sebaiknya dikonsumsi dengan porsi terbatas, terutama jika mentah atau kurang matang. Namun, penderita asam urat tidak perlu sepenuhnya menghindari semua sayuran dengan kandungan purin tinggi, tetapi sebaiknya membatasi konsumsi jenis-jenis tertentu.
Penting untuk diingat bahwa pemantauan reaksi tubuh dan berkonsultasi dengan tenaga medis merupakan langkah penting dalam mengelola asam urat. Mengurangi porsi dan frekuensi konsumsi sayuran tertentu, seperti bayam dan asparagus, dapat membantu mengontrol kadar asam urat. Dengan penyesuaian porsi, pengamatan reaksi tubuh, dan menjaga hidrasi serta fungsi ginjal, penderita asam urat dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.
