Wali Kota Prabumulih Arlan menjadi sorotan setelah terjadi polemik seputar pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Polemik ini menyeret petugas keamanan sekolah, Ageng Wintoro, dan membuat Arlan bersama Wakil Wali Kota Franky Nasril serta pejabat daerah lainnya menggelar konferensi pers untuk klarifikasi. Arlan membantah kabar mengenai pencopotan Roni terkait teguran terhadap anaknya yang membawa mobil ke sekolah, menyebutnya sebagai hoaks. Ia menjelaskan bahwa teguran yang diberikan kepada Roni sebenarnya terkait kasus guru murid di sekolah itu.
Setelah melalui pertimbangan, Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah, memutuskan untuk membatalkan keputusan pencopotan Roni serta mengembalikan kedudukan petugas keamanan sekolah yang sebelumnya diberhentikan. Gubernur Sumsel, Herman Deru, turun tangan dengan menugaskan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) untuk menyelidiki isu pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih.
Cak Arlan, lahir di OKU, Sumatera Selatan, memiliki latar belakang sebagai pengusaha sebelum menjabat sebagai pejabat daerah. Sebagai Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra di Kota Prabumulih, dia memiliki harta kekayaan dengan total Rp17.002.737.046. Di samping itu, Arlan juga menjadi sosok kontroversial setelah memboyong keempat istrinya saat kampanye Pilkada Prabumulih 2024. Meski memiliki banyak istri, Arlan mengklaim bertanggung jawab baik di dunia maupun di akherat.
