FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat gelisah dengan adanya persaingan usaha yang tidak sehat yang ditujukan oleh perusahaan tertentu di media sosial.
Terlebih lagi, persaingan itu melibatkan isu Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang sebenarnya bertujuan untuk kebaikan dan bukan untuk menjatuhkan produk tertentu.
Kekesalan masyarakat memuncak saat munculnya akun tiktok buzzer berbayar @pelintasjalan yang menyebar video potongan pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ikhsan Abdullah terkait ajakan boikot produk tertentu.
Video ini menampilkan pernyataan Ikhsan dalam wawancara dengan media pada Rabu, 15 November 2023 lalu yang menyatakan untuk melakukan boikot terhadap Aqua.
Namun, warganet kemudian menyebarkan wawancara lengkap Ikhsan Abdullah di mana dia sebenarnya tidak menyerukan boikot terhadap produk tertentu secara spesifik.
Dalam wawancara lengkap tersebut, Ikhsan terbukti tidak mengajak untuk memboikot Aqua.
Dalam video yang diunggah, akun TikTok Bangsaonline menuliskan bahwa narasi yang melibatkan wakil sekjen MUI itu telah ditampilkan secara tidak utuh.
Warga merasa kesal karena demi kepentingan bisnis, salah seorang kyai menjadi korban fitnah.
“Waduh sampai kiai pun dibuat hoax. Parah nih kelakuannya siapa ya?” kata pemilik akun TikTok Bangsaonline dalam keterangannya.
Pengguna media sosial lain pun ikut menanggapi peristiwa yang terjadi.