Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi kepada Polri yang selama ini membantu Kemendes PDTT dalam mengawal pemanfaatan dana desa.
“Dengan pendampingan ini, dana desa yang telah digulirkan sejak tahun 2015 menjadi lebih tepat sasaran dan mengurangi permasalahan,” ujar Abdul Halim dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin, seperti dilansir dari ANTARA.
Abdul Halim menyampaikan hal tersebut dalam rangka peringatan HUT Ke-78 Bhayangkara. Dia menegaskan bahwa dana desa difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pemberdayaan ekonomi.
Sejak tahun 2015 hingga sekarang, sekitar Rp609 triliun dana desa telah disalurkan oleh pemerintah langsung ke rekening kas desa.
Dana desa tersebut telah digunakan untuk membangun lebih dari 350.000 kilometer jalan desa, sekitar dua juta meter jembatan desa, sekitar 14 ribu pasar desa, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), BUMDes Bersama, dan juga irigasi.
Gus Halim mengungkapkan bahwa dana desa juga telah membantu peningkatan jumlah desa mandiri.
Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, jumlah desa mandiri meningkat menjadi 11.456 desa dari sebelumnya 6.238 desa pada tahun 2022. Jumlah desa maju juga meningkat menjadi 23.035 desa dibandingkan dengan 20.249 desa pada tahun 2022.
“Jumlah desa berkembang pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 28.766 desa dari sebelumnya 33.902 desa. Begitu juga dengan desa tertinggal yang berkurang menjadi 7.154 desa dan desa sangat tertinggal yang tersisa 4.850 desa,” ujarnya.
