FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Lembaga pendidikan swasta dan pondok pesantren mengeluh kekurangan guru. Pasalnya, guru-guru yang mereka banyak yang ikut tes menjadi pegawai pemerintah dengan status PPPK.
Hal itu diungkap mantan Menkopolhukam Mahfud MD melalui cuitannya di aplikasi X. Dia mengaku heran karena setelah guru-guru itu lulus, malah dipindahkan oleh pemerintah untuk mengajar di tempat lain.
“Banyak lembaga pendidikan formal swasta, termasuk ponpes, yang mempunyai sekolah mengeluh. Guru-guru yang mereka angkat sebagai pegawai tetap swasta dari bawah banyak yang ikut test menjadi pegawai pemerintah dengan status PPPK,” tulis Mahfud MD melalui akun @mohmahfudmd, mengawali cuitannya.
“Mereka yang lulus test kemudian diangkat dan dipindah ke sekolah-sekolah negeri. Lembaga swasta dan ponpes jadi kehilangan guru-guru terbaiknya, mereka menjerit,” tambahnya.
Apa tidak sebaiknya, biar peran serta masyarakat melalui sekolah swasta berjalan baik, guru-guru yang lulus test PPPK tetap ditugaskan di swasta?
Mahfud MD melanjutkan, zaman Orba dulu banyak guru dan dosen negeri yang dipekerjakan sebagai guru dan dosen swasta. Pegawai tetap swasta yang PNS yang disebut ‘dipekerjakan’ sedangkan PNS yg tugas sementara (dlm waktu tertentu) di swasta disebut “diperbantukan”.
“Kasihan, Pak, setiap ke ponpes selalu muncul keluhan ‘kehilangan banyak guru’,” tutup Mahfud MD, dikutip Jumat (19/7/2024).
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan memperjuangkan agar ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bisa diangkat menjadi PNS sebelum berakhirnya masa kerja Presiden Jokowi – Wapres KH Ma’ruf Amin.